Senin, 20 Maret 2017

Mengapa Manajemen BNN Harus Ada Dalam Organisasi

Menghadapi tantangan berat ke depan terkait dengan tingginya jumlah penyalahguna narkoba di negeri ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) harus terus berbenah, dan mempersiapkan program yang tepat guna, serta ditunjang dengan personel yang berkompeten.
Kepala Badan Narkotika Nasional, Anang Iskandar mengatakan, bahwa untuk mengatasi permasalahan empat juta penyalahguna narkoba di negeri ini, BNN harus membuat program-program yang  seksi atau bisa disentuh dan dirasakan oleh  masyarakat luas.
“Seksi dalam artian kegiatan itu tepat sasaran, menarik, kreatif dan dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat secara luas”, ujar Kepala BNN, saat memberikan arahan kepada para Kepala BNNP, BNNK dan pejabat TU di lingkungan BNN, dalam kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Organisasi 2013, di Jakarta, Rabu (21/8).

Kepala BNN menambahkan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat sejumlah terobosan yang kreatif dalam optimalisasi program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Dalam konteks pencegahan penyalahgunaan narkoba, setiap Kepala BNNP atau BNNK bisa menjadi inspektur upacara di sekolah-sekolah setiap Senin. Dalam kesempatan inilah, mereka dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai bahaya narkoba kepada para pelajar. “Kalau kegiatan seperti ini dilakukan, pastinya akan tepat sasaran, dan tidak menelan biaya yang besar”, imbuh Kepala BNN.

Sementara itu, dalam rangka menekan permintaan narkoba yang semakin tinggi, BNN harus bisa menempatkan rehabilitasi dan penegakkan hukum sebagai panglima dalam penanggulangan narkoba. Hal ini diwujudkan dengan langkah dekriminalisasi dan depenalisasi terhadap penyalahguna narkoba. 
Dalam rangka mengimplementasikan hal ini, seluruh personel BNN dituntut untuk dapat memacu kinerjanya dengan memegang prinsip efektivitas dan efisiensi. “Artinya dengan anggaran yang slim, tapi harus semaksimal mungkin dapat melaksanakan kegiatan yang maksimal  secara efektif dan efisien
Untuk mengarah ke sana, tentu saja dibutuhkan pembinaan yang maksimal kepada para personel yang ada dalam organisasi BNN. Kepala BNN menilai bahwa kegiatan yang terlaksana pada hari ini merupakan bagian dari peningkatan kemampuan kinerja para personel.

“Dalam momen seperti ini pastinya akan banyak transfer ilmu dan wawasan serta hal-hal yang baru, sehingga personel dapat mengupdate dinamika yang ada”, tandas Jenderal bintang tiga ini.
Senada dengan hal ini, Kepala Biro Kepegawaian BNN, Dunan Ismail Isja memandang penting peningkatan kompetensi atau kinerja para personel di lingkungan BNN. Oleh karena itulah para personel di lingkungan BNN perlu memahami segala hal terkait dengan peningkatan sumber daya manusia, temasuk pemahaman tentang sistem manajemen kinerja. “Sistem ini menjadi tolak ukur dalam penilaian kinerja bagi pegawai untuk pembinaan SDM, dan sasarannya adalah para personel dapat meningkatkan produktivitas kerja, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan fungsinya”, pungkas Dunan.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 95 peserta dari berbagai BNNP, BNNK yang berada di wilayah Indonesia bagian barat, dan jajaran TU di BNN. Kabiro Kepegawaian berhadap melalui kegiatan ini, kapasitas dan akuntabiitasi para personel BNN semakin meningkat, sehingga pada akhirnya dapat memberikan kualitas pelayanan publik yang lebih prima. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar