Senin, 25 Januari 2021

LITERASI MEDIA BARU DAN BUDAYA BARU DI MASYARAKAT INDONESIA

Pendahuluan

Media baru dan perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia saat ini. Perilaku hidup manusia juga berubah, mengikuti perkembangan teknologi informasi yang berkembang. Perilaku untuk tatap muka sudah mulai ditinggalkan oleh manusia saat ini. Manusia saat ini lebih memperhatikan kecepatan dan efisiensi dalam interaksi dengan manusia lainnya atau kelompok. Sudah jarang terlihat di kota-kota besar pertemuan yang sangat humanis di dalam keluarga atau di dalam kelompok dan organisasi. Semua berdasarkan panduan yang sudah distandarisasikan dan sesuai tujuan matematika ke depan.

Unsur humanis dalam kekerabatn manusia mulai sedikit-sedikit ditinggalkan oleh manusia perkotaan saat ini. Gejal ini mulai merambah ke daerah-daerah. Sehingga mulai perubahan interaksi social masyarakat menjadi kebiasaan baru dan menjadi budaya baru pada peradaban masyarakat saat ini.  Seperti yang disampaikan dalam jurnal sebelumnya mengenai literasi media baru  (penerapan model literasi media baru bagi permberdayaan masyarakat) dan (representation of media literacy in the dimensions of social life in Indonesia). penyampaian pesan saat ini sangat tidak memperhatiakn isi pesan namun packaging dalam penyampaian pesan itu yang sangat diperhatikan demi segmen yang dituju.

Diskusi penelitian ini mengarah pada pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana literasi media baru dan budaya baru di masyarakat Indonesia? Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis literasi media baru dan budaya baru di masyarakat Indonesia. Signifikansi penelitian ini adalah penelitian ini dapat menambah kajian mengenai literasi media baru dan budaya baru yang ditimbulkan di masyarakat Indonesia. Signifikansi social adalah penelitian ini dapat dikritisi sebagai dasar pada penelitian berikutnya dalam mengkaji literasi media baru dan budaya baru di Indonesia.

 

Tinjauan Pustaka

Menurut kamus besar bahasa Indonesia menjelaskan bahwa arti media adalah alat (sarana) komunikasi, seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Hanya saja pemahaman ini berhenti pada definisi yang ditawarkan oleh Laughey sebagai teknologi yang mengkomunikasikan pesan kepada khalayak yang berada dalam lokasi, negara atau bagian dunia yang berbeda. Hal tersebut pada dasarnya adalah dikenal sebagai media massa. Namun media tidaklah mesti bersifat massa. Karena pada dasarnya media merupakan bentuk singular form dari media. Pengkaji teori media seperti Innis, McLuhan, Meyrowitz, Holmes, dan Moores, menegaskan bahwa media lebih pada makna teknologi sementara medium memiliki pemahaman yang lebih luas dari sekedar makna teknologi itu sendiri. Ini bermakna bahwa media memiliki suatu yang unik yang bisa mewakili ekspresi atau mengandung suatu pesan. Meski pada dasarnya lebih tertuju pada konten dibandingkan saluran atau media yang membawanya, namun media bisa memunculkan reaksi yang berbeda baik dari pembuat pesan maupun kepada penerima pesan (Nasrullah, 2015)

Straubhaar dan LaRose mencatat bahwa adanya perubahan terminologi yang menyangkut media. Perubahan itu berkaitan dengan perkembangan teknologi, cakupan area, produksi masal, distribusi masal, sampai pada efek yang berbeda dengan apa yang ada di media massa. Keberadaaan media baru seperti internet bisa melampaui pola penyebaran pesan media tradisional. Sifat internet yang bisa berinteraksi mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan yang terpenting bisa dilakukan secara real time (Nasrullah, 2015).

Media baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh dapat Internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROMS, dan DVD. Media baru bukanlah televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas. (Rudi Setiawan, 2013).

Meyrowitz mengungkapkan bahwa lingkungan media baru atau dikenal dengan cyberspace telah membawa tawaran pemikiran baru terhadap riset media yang tidak hanya berfokus pada pesan semata, tetapi mulai melibatkan teknologi komunikasi itu sendiri yang secara langsung maupun tidak memberikan fakta bahwa perangkat komunikasi berteknologi itu merupakan salah satu bentuk atau tipe dari lingkungan sosial. Tidak hanya bisa dilihat sebagai media dalam makna teknologi semata, tetapi juga makna lain yang muncul seperti budaya, politik, dan ekonomi (Nasrullah, 2015).

New Media merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara publik. Media baru merupakan digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang complex dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media Universitas Sumatera Utara karena media ini adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu (old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital (modern media/new media). (Diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42287/Chapter%20II.pf?sequence=4 pada 27 Juni 2018 pukul 10:32 WIB)

Isi pesan dalam setiap jenis komunikasi juga dibedakan oleh ciri – ciri tertentu, demikian halnya dengan komunikasi massa. Adapun karakteristik isi pesan komunikasi massa antara lain, Novelty (Sesuatu Yang Baru) Kerkaitan dengan aktualitas, bahwa suatu berita akan menarik khalayak jika merupakan hal – hal yang baru. Baru bukan berarti selalu baru terjadi, melainkan sesuatu yang belum diketahui khalayak atau khalayak untuk pertama kalinya mengetahui adanya fakta baru. Karena pada dasarnya khalayak selalu ingin mengetahui tentang suatu informasi atau peristiwa secepat mungkin, jadi jangan sampai kelewatan atau terlambat dalam memberitakannya karena mereka akan mencari dari sumber lain yang dapat memenuhi kebutuhannya (Vera, 2008).

Proximity (Kedekatan/ Jarak) Artinya adalah kedekatan atau jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat di publikasikannya peristiwa itu mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal – hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya. Kedekatan di sini bisa berarti kedekatan secara psikologis atau fisik. Dekat secara fisik adalah peristiwa yang terjadi di wilayah lain, misalnya peristiwa kecelakaan pesawat atau kereta api yang menelan korban jiwa yang terjadi di Indonesia dengan di luar negeri tentu akan lebih menarik yang terjadi di dalam negeri. Sedangkan kedekatan secara psikologis menjadi daya tarik khalayak karena adanya pertalian etnis, agama yang sama antara khalayak dan obyek berita (Vera, 2008).

Popularitas Peliputan tentang tokoh, organisasi, tempat dan waktu yang penting dan terkenal selalu menarik perhatian khalayak. Semakin seorang popular maka ia selalu menjadi bahan berita yang menarik. Apapun yang dilakukan oleh bintang film, penyanyi, presiden, menteri, wakil rakyat, atlet, semuanya yang menarik untuk diberitakan baik yang berkaitan dengan profesinya maupun urusan pribadi (Vera, 2008).

Pertentangan/ Konflik Hal – hal yang mengungkapkan pertentangan selalu menjadi bahan berita, peristiwa perang, pemilu, konflik peorangan, konflik antar organisasi, dan lain – lain. Konflik memiliki nilai berita yang tinggi karena konflik selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia dan berita merupakan peristiwa tentang kehidupan. Yang perlu menjadi perhatian dalam meliput tentang konflik, seorang wartawan tidak boleh memihak atau berat sebelah dengan pihak lain, ia tetap harus memberitakan secara objektif dan netral (Vera, 2008).

Komedi/ Humor Acara – acara yang menjadi bahan perhatian para khalayak adalah hal – hal yang menghilangkan kejenuhan. Setelah beraktivitas seharian khalayak pastinya sangat lelah, dan membutuhkan hiburan untuk pikiran yang jenuh (Vera, 2008).

Seks dan Keindahan Kedua unsur di atas sifatnya universal dan menarik perhatian khalayak. Tidak heran jika media massa baik cetak maupun elektronik selalu menyelipkan sesuatu yang mengandung unsur seks dan keindahan tersebut. Seperti perihal cerita – cerita romantic, artis/ aktor seksi yang berpenampilan menarik selalu menjadi daya tarik tersendiri. Dalam media film unsur ini sangat terasa dalam hampir semua jenis film (Vera, 2008).

Bencana dan Kriminal Hal – hal yang berkaitan dan menyentuh kebutuhan dasar manusia seringkali bisa menimbulkan emosi dan simpati khalayak, misalnya; berita bencana alam, pembataian, kelaparan, dan lain – lain yang menyangkut keselamatan hidup manusia menjadi daya tarik khalayak karena keselamatan merupakan prioritas utama manusia (Vera, 2008).

Nostalgia Hal – hal yang mengungkapkan pengalaman masa lalu. Kenangan seseorang baik yang berkesan atau yang tidak menyenangkan di masa lalu biasanya selalu diingat. Acara – acara yang memutar lagu – lagu nostalgia dapat menjadi pelipur lara bagi khalayak (Vera, 2008).

Human Interest Menyangkut kehiudupan orang lain terutama terutama yang menyentuh perasaan, peristiwa yang membangkitkan emosi manusia seperti sedih, lucu, dramatis, hal – hal yang aneh semuanya menarik jika dilihat dari segi human interest.

Literasi media merupakan kemampuan keterampilan pengguna dalam membaca, memahami isi pesan media, kemudian komunikan dapat mengerti, memahami isi pesan yang disampaikan, serta mengerti maksud pesan tersebut. Seperti yang disampaikan dalam Jurnal internasional tentang media baru dari Richard Kahn, Douglas Kellner dengan judul New Media and Internet Activism: from the ‘Battle of Seattle’ to blogging di publikasikan oleh SAGE Journals Publications Volume 6 (1) DOI: 10.1177/1461444804039908.

Seperi yang ada dalam Jurnal internasional tentang media baru dari John Downey dan Natalie Fenton dengan Judul New Media, Counter Publicity and the Public Sphere di publikasikan oleh SAGE Journals Publication Volume 5 (2), maeia baru adalah media yang dapat dicapai oleh komunikan dalam mengakses informasi yang disampaikan serta dapat merespon isi pesan media kepada komunikator pada saat bersamaan. Sementara literasi media baru merupakan keterampilamn komunikan dalam menerima informasi tidak saja mengerti pesan yang disampaikan namun juga mahir dalam memahami informasi yang diterima oleh komunikan.

Literasi media telah dilakukan secara sistematis sejak tahun 1960 menekankan pada pengajaran tentang media daripada melalui media. Istilah literasi media tidak hanya digunakan secara khusus untuk media, tetapi dapat digunakan secara luas pada ranah yang berbeda. Banyak istilah yang muncul seperti literasi komputer, literasi digital, literasi politik yang ditemui pada banyak literature. Literasi media pun kadang didefinisikan lebih merujuk pada jenis teknologi yang digunakan. Perkembangan teknologi komunikasi, terutama melalui internet, memunculkan istilah baru dalam praktik literasi media yaitu literasi digital. Literasi digital pada dasarnya sama dengan literasi media, yaitu praktik yang menawarkan kapasitas atau kompetensi memanfaatkan media, baik memahaminya, memproduksinya, atau mengetahui perannya dalam masyarakat. (Wahid & Pratomo, 2017)

Kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddayah, yang artinya budi atau akal. Kebudayaan berarti hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Menurut Taylor ahli antropologi kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Ranjabar, 2006). Definisi lain dikemukakan oleh Linton bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dari hasil tingkah laku, yang unsur-unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu (Sukidin, 2005).

 

Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Dalam pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang mengambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Hasil dalam suatu pemecahan masalah tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis (Kriyantono, 2010). Pendekatan kuantitatif digunakan sebagai landasan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam. Laporan dengan pendekatan ini harus mempunyai fokus yang jelas, dan memenuhi kaidah penulisan metode kuantitatif (Ronny, 2004).

 Metode yang digunakan dalam penelitian ini paradigm positivis. Paradigma positivis adalah pandangan melihat suatu realitas adalah tunggal. Bahwa realitas dalam penelitian ada dalam suatu sudut yang sama. Tidak melihat sudut lainnya (Parasuraman, 2017). Objektivitas dalam paradigm positivis sangat berlaku. Genralisai hasil penelitian sangat diperlukan agar penelitian berikutnya dapat menggunakan alat ukur yang sama dalam penelitian berikutnya. (Baby, 2016)

Kuesioner disebarkan kepada responden generasi muda yang ada di kecamatan Bayah, Banten. Generasi muda yang dimaksud dalam penelitian ini adalah individu yang berusia 15 sampai 20 tahun. Usia produktif yang masih sekolah sampai usia 20 tahun.daerah ini merupakan daerah pertumbuhan ekonomi terdapat pusat ekonomi tambang tradisional dan beberpa pabrik semen dan tekstil yang berada dalam daerah ini (wawancara dengan Camat Bayah, 2018).

 

Hasil Penelitian dan Diskusi

Media baru sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Perlahan namun pasti pola hidup manusia saat ini berubah sedikit demi sedikit karena teknologi terbaru ini. Perkembangan teknologi tidak dapat dihindarkan. Namun isi media seharusnya dapat mengedukasi para poenggunanya.

Isi media tidak lagi menjadi penting bagi pengguna. Ketika packaging media baru itu sangat menarik, maka pengguna akan memakainya sekaligus akan menyebarkan informasi yang diterima. Informasi yang diterima belum tentu juga kebenarannya. Ketika informasi diterima seharusnya penerima pesan melihat dengan seksama isi pesan tersebut. Ketika divalidasi kebenarannya maka pesan tersebut dapat di teruskan atau dipublikasikan kembali oleh penerima.

Gambaran umum hasil penelitian ini adalah literasi media di Bayah belum diterapkan oleh komunikai generasi muda di Bayah. Mereka updated dalam teknologi informasi yang berkembang saat ini. Mengunduh informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat itu yang sedang ini saat itu. Namun tidak mengerti maksud dari informasi disampaikan. Informasi yang diakses oleh informan adalah informasi bukan yang dapat memberdayakan masyarakat. Namun informasi yang sedang in saat itu. Misalnya komunikan yang masih sekolah di tingkat menengah dan atas mengunduh informasi permainan dan video nyanyian yang saat itu paling in. dan menirukan apa yang disajikan oleh media tersebut.

Hasil penelitian ini juga menggambarkan tumbuhnya budaya baru dalam literasi media baru sangat diperlukan. Komunikan dapat mahir dalam mendapatkan teknologinya namun tidak mengerti harus memahami isi pesan yang disampaikan. Budaya yang sedikit demi sedikit tergeserkan dalam masyarakat Indonesia mulai Nampak. Tidak saja di perkotaan namun sudah merambah ke daerah pedesaan.

Teknologi informasi media baru menimbulkan budaya baru dalam masyarakat. Misalnya kedekatan antara anggota keluarga sudah mulai bergeser ke arah individualism. masyarakat mulai tidak mengenal tetangga dan opinion leader dalam kelompok mereka. Komunikan lebih percaya pada informasi yang disampaikan oleh media baru daripada bertatapan langsung dengan opinion leader atau anggota masyarakat yang dituju. Mereka lebih akrab dan mengetahui sendiri informasi yang disukai bukan yang dibutuhkan. Dan mereka tidak mengetahui apakah informasi yang diperoleh sudah valid dengan sumber sebenarnya. Keterampilan dan pemehaman mereka dalam menerima informasi pun belum mereka kuasai.

Saat ini adalah ketika komunikan menerima pesan maka penerima akan mengirimkan ke lingkungannya. Tanpa memverifikasi kebenaran pesan tersebut.

 

Kesimpulan dan Saran

Literasi media sangat diperlukan dalam masyarakat. Keterampilan teknologi informasi sudah sangat dikuasi oleh komunikan. Namun pemahaman dan keterampilan literasi media masih sangat diperlukan. Karena masyarakat belum memahami literasi media. Jika tidak memahami literasi media dengan baik maka pesan destruktif yang akan diterima oleh masyarakat pengguna bukan target tujuan yang dimaksud oleh pengirim informasi.


Sumber : https://www.researchgate.net/publication/326913529_LITERASI_MEDIA_BARU_DAN_BUDAYA_BARU_DI_MASYARAKAT_INDONESIA/link/5b759f29299bf14c6da9b767/download

Senin, 11 Januari 2021

Aplikasi GO-JEK

 

Perkenalkan, Kami Gojek, Super App Kebanggaan Kamu


Hai Gojekers,

Apa aja sih yang kira-kira sebuah aplikasi bisa lakukan untukmu? Mesen jemputan? Nganterin makan? Menjual dan membeli barang? Udah? Segitu aja nih, Fergusso? Hadeh.

Eh, kamu bertanya apa saja yang bisa aplikasi kami lakukan? Jadi begini, aplikasi kami ini memiliki lebih dari 20 layanan. Kamu mau apa deh? Ayo coba bilang. Ngojek atau menumpang mobil pergi ke kantor? Pesen GoRide. Laper? GoFoodin aja makananmu. Kelupaan bawa barang? GoSend aja nggak usah ribet. Capek dan pegel-pegel? GoMassage dong. Bad hair day? GoGlam. Semua pasti ada jalan!

Intinya, kami hadir untuk membuat hidup kamu lebih mudah dan terbantu banget sekaligus membuat lapangan pekerjaan bagi buuaannyak orang! Nggak percaya? Simak dulu baik-baik cerita kami, Gojek, si Super App kebanggaan kamu.

Bukan Super App kalau kami nggak bisa menghadirkan kamu layanan yang terbaik. Sekarang ini, kami sudah mempunyai lebih dari 20 layanan yang tersedia untuk kamu. Beberapa layanan yang kami kembangkan untuk melayani semua kebutuhanmu adalah:

Kebutuhan transportasi dan logistik:

Kebutuhan Makanan & FMCG:

Kebutuhan Pembayaran:

Kebutuhan sehari-hari:

Kebutuhan hiburan dan berita:

Lewat layanan-layanan tersebut, kami berhasil meningkatkan sejumlah pemesanan sampai 660 kali lipat. Saat ini, jumlah pemesanan dalam aplikasi kami telah mencapai angka 100 juta orderansetiap bulannya. Itu berarti secara keseluruhan kami telah melayani 261 juta orang.

Kalau ada yang bertanya sudah seberapa jauh kami melakukan perjalanan di jalan raya, tak perlu mencari jawabannya di Google. Nih, jawabannya: cakupan perjalanan kami itu bisa sampai 16.5 juta km setiap hari. Itu tuh SAMA AJA KAYAK 21 KALI BOLAK BALIK dari dan menuju BULAN! Lebih kerennya lagi, jumlah cakupan perjalanan kami tersebut setara dengan 1.5 kali lebih banyak daripada layanan penyewaan taksi terbesar di India.

Tak hanya layanan transportasi, kami juga punya GoPay, sebuah metode pembayaran digital. Layanan pembayaran digital kami ini telah memproses nilai total transaksi sebesar USD$6.3 miliar per tahun. Dengan nilai total tersebut, sekarang GoPay menjadi layanan pembayaran digital terdepan di Indonesia. Keren banget, ya?

Selain layanan GoPay yang dapat kamu manfaatkan untuk membeli makanan atau jajanan dan serangkaian layanan transportasi yang dapat mengantarmu ke mana saja, kami juga punya layanan GoFood. Layanan GoFood sendiri sudah memproses pemesanan dengan nilai total sejumlah $2 miliar per tahun. Dengan nilai sebanyak itu, nggak heran layanan GoFood didaulat menjadi layanan pengantaran makanan terbesar di Asia Tenggara.

Angka transaksi GoFood yang fantastis nggak akan tercapai kalau bukan karena keterlibatan merchant yang tergabung. Dalam layanan GoFood, kamu bisa menemukan lebih dari 300.000 jumlah merchant yang tersedia. Nah, dari jumlah merchant itu, sebesar 80% dari jumlah tersebut merupakan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang penjualannya sangat bergantung pada GoFood.

Berbagai layanan yang kami sediakan inilah yang menjadikan kami Super App. Aplikasi kami telah didownloadlebih dari 125 juta kali di Indonesia. Ini berarti satu dari dua orang di negara ini telah menginstall aplikasi kami di ponsel mereka. Dengan banyaknya yang memakai aplikasiku ini, pasti perlu sistem yang kerjanya ciamik dong, ya? Iya banget. Makanya biar semua berjalan lancar, aku menggunakan salah satu bahasa pemrograman terbesar di benua Asia bernama Jruby, Java dan go clusters.  

Membahas mengenai persoalan interface, aplikasi kami memproses lebih dari 350 juta panggilan API internal setiap detiknya. API sendiri berarti sistem pengoprasian yang memungkinkan satu aplikasi bekerja sama dengan aplikasi lainnya. Dibalik pengoprasian ini, ada 12 orangengineersuper yang bekerja mengatur sekurang-kurangnya satu juta mitra driver kami.

Pernah terlintas pertanyaan seputar berapa jumlah mitra driver Gojek? Kamu nggak perlu menghitung setiap driver dengan atribut Gojek di jalanan. Soalnya ada banyak banget. Gojek memiliki 2 juta mitra driver yang terdaftar dalam aplikasi kami. Secara keseluruhan, kami telah menyumbangkan sebesar 8.2 triliun rupiah ke perekonomian Indonesia melalui pendapatan para mitra driver*.


Sumber : https://www.gojek.com/blog/gojek/super-app/



Artificial Intelligence Pada Tesla

 Sejarah Tesla Motors, Merek Mobil Listrik Populer di Dunia

Tesla Motors merupakan produsen mobil listrik yang terkenal di dunia. Produk dari Tesla mulai banyak ditemui, khususnya di jalanan kota-kota besar. Mobil Tesla juga sudah mengaspal di Indonesia. Dibalik kesuksesan dari Tesla, ternyata ada sejarah yang menarik untuk dibahas.

Sejarah Awal Tesla

Tesla Motors didirikan oleh dua insinyur otomotif, yaitu Martin Ebenhard dan Marc Tarpenning pada Juli 2003. Kedua orang ini ingin membuktikan bahwa mobil listrik lebih baik, lebih cepat, dan lebih menyenangkan untuk dikendarai dibanding mobil berbahan bakar minyak. Selain Ebenhard dan Marc Tarpenning, Elon Musk merupakan pendiri sekaligus direktur utama dari Tesla Motors.

Nama Tesla sendiri diambil dari nama penemu, fisikawan, teknisi mekanika dan teknisi listrik asal Amerika Serikat, yaitu Nikola Tesla. Berkat penemuan tesla pada abad ke 19 dan awal abad 20, mobil listrik menjadi populer karena pada masa itu, mobil listrik lebih nyaman dan tingkat pengoperasiannya lebih mudah dibanding mobil BBM.

Sejarah dari Tesla sendiri dimulai pada tahun 2004, dimana Elon Musk memiliki tujuan utama untuk mengomersialkan mobil listrik dimulai dari mobil sport premium sebagai awal mula. Penjualan Tesla pada awalnya menyasar pada mobil sport, kemudian masuk ke kendaraan yang lebih populer, termasuk sedan dan mobil compact. Musk menginginkan mobil berbahan carbon fiber reinforced polymer.

Tesla Roadster





Pada 2005, Tesla mulai menandatangani kontraknya dengan Lotus untuk memproduksi mobil lengkap tanpa mesin bertenaga. Hal inilah menjadi cikal bakal dari mobil sport premium Tesla, yaitu Tesla Roadster. Tesla Roadster sendiri diluncurkan pada Juli 2006. Mobil ini sepenuhnya bermesin listrik. Dalam sekali pengisian baterai, mobil ini dapat menempuh jarak sejauh 356km. Tesla Roadster dapat menempuh 0-100km/jam hanya dengan waktu 4 detik. Dengan teknologi ini, Tesla Roadster memiliki keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh mobil sport lain. Mobil ini ramah lingkungan dan tidak mengeluarkan suara sama sekali.

Berkat Tesla Roadster, Musk mendapatkan penghargaan desain Global Green 2006 yang diserahkan oleh mantan presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev. Selain itu, Musk mendapatkan penghargaan lain, yaitu Index Design Award pada tahun 2007 berkat Tesla Roadster.

Tesla Model S


Pada tahun 2009, Tesla kembali meluncurkan mobil listrik baru untuk menemani penjualan Tesla Roadster. Tesla Model S diperkenalkan kepada masyarakat umum pada Maret 2009. Mobil sedan bermesin listrik ini memiliki fitur yang memukau, salah satunya adalah dashboard dengan sistem layar sentuh. Dalam segi mesin, mobil ini dapat menempuh jarak 300km dalam sekali pengisian baterai. Menariknya, dengan menggunakan mesin listrik, sedan ini dapat menempuh 0-100km/jam hanya dalam waktu 5,5 detik.

Penjualan Tesla Model S ini menjadi mobil sedan Tesla yang populer. Pada 2011, pemesanan Model S mencapai 6.500 unit. Penjualan Model S yang paling banyak di Norwegia dan menjadi mobil listrik utama dengan penjualan terbanyak di dunia.

Tesla Model X


Setelah meluncurkan mobil sport dan sedan, Tesla meluncurkan kembali mobil ketiganya pada Februari 2012. Kali ini Tesla meluncurkan mobil crossover yang dinamai Model X. Pemesanan mulai diterima pada tahun 2013, dan pengiriman dilakukan pada tahun 2014. Model X memiliki penggerak empat roda dengan baterai berkekuatan 85kWh. Mobil ini dapat berakselerasi dari 0-100km/jam dengan waktu kurang dari 5 detik.

Tesla Model 3


Pada tahun 2016, Tesla kembali meluncurkan lini produk barunya, yaitu Tesla Model 3. Model 3 merupakan sedan listrik kompak. Mobil ini memiliki 3 pilihan baterai, yaitu baterai berkapasitas 54 kWh, 62 kWh, dan 75kWh. Dalam sekali pengisian baterai, mobil ini dapat menempuh jarak hingga 480km. Model 3 menjadi mobil listrik dengan penjualan yang terbanyak pada tahun 2020.



Sumber  : https://momobil.id/news/sejarah-tesla-motors-merek-mobil-listrik-populer-di-dunia/



Contoh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan Sehari-hari

 Ada banyak sekali contoh-contoh sederhana hasil penerapan Teknologi AI.

Apa saja itu?

Berikut ini ulasan dan juga penjelasannya:

1. Siri


Siri merupakan asisten virtual yang ditawarkan oleh iPhone dan juga iPad.

Asisten virtual ini dapat membantu Anda menemukan banyak informasi, mengirim pesan, melakukan panggilan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Anda bisa bertanya apapun kepada Siri dan pertanyaan tersebut akan dijawab secara otomatis dalam waktu yang sangat cepat.

Siri dapat diibaratkan sebagai customer service berbasis teknologi.

2. Mobil Tanpa Pengemudi


Mobil tanpa pengemudi memang masih sangat jarang di Indonesia, namun di luar negeri mobil seperti ini sudah cukup populer dan banyak digunakan oleh kalangan milinieal.

Mobil ini dapat bergerak sendiri dengan sensor tanpa disetir oleh manusia.

Bahkan di beberapa negara mobil seperti ini telah menjadi taksi dan menjadi transportasi umum yang bisa digunakan masyarakatnya.

3. Robot Penyedot Debu


Mau membersihkan rumah tetapi malas nyapu dan ngepel?

Anda bisa menggunakan robot Penyedot debu.

Robot ini tentu saja berbeda dengan alat yang selama ini kita kenal dengan sebutan vacum cleaner.

Robot ini dapat bekerja secara otomatis dan cepat dalam membersihkan rumah.

Hasilnya tak perlu anda ragukan lagi.

4. Bixby


Bixby adalah asisten pintar pada smartphone Samsung.

Dan tentu saja telah dibekali dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan bisa melakukan banyak hal terhadap penggunanya.

Bixby bisa mengenali sebuah gambar, dan menelusurinya di internet.

Selain itu, masih banyak lagi hal yang bisa dilakukan asisten pintar yang satu ini.

5. Google Assistant


Sama seperti Bixby, Google Assistant juga merupakan asisten pintar.

Sesuai dengan namanya, Google Assistant dimiliki oleh perusahaan raksasa mesin pencari yaitu google.

Anda bisa mendapatkan informasi apapun cukup dengan mengatakan “oke google” dan diikuti dengan kata-kata yang berhubungan dengan informasi yang anda butuhkan.

Benar benar canggih bukan?

6. Instant Heart Rate Pro


Ini adalah sebuah aplikasi kesehatan, namun bukanlah aplikasi biasa.

Sebab Anda bisa mengecek kondisi kesehatan dan kebugaran tubuh tanpa harus pergi ke rumah sakit.

Cukup dengan meletakkan jari telunjuk di atas kamera, maka hasilnya akan terlihat.

Anda bisa mengetahui keadaan tubuh dalam waktu yang sangat cepat.

7. Alexa


Alexa merupakan fitur pintar yang dimiliki oleh Amazon.

Dengan fitur ini Anda bisa mendapatkan informasi banyak hal di website Amazon.

Selain itu, mengontrol lampu, termostat, switch, menjawab pertanyaan, membaca audiobook, memberikan informasi tentang bisnis lokal, memberikan hasil skor pertandingan dan jadwal olahraga, melaporkan lalu lintas dan cuaca, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Semua dilakukan dengan layanan suara.



Sumber : https://tekno.foresteract.com/contoh-teknologi-kecerdasan-buatan-dalam-kehidupan-sehari-hari/