Jumat, 09 Desember 2016

Kasus Delegasi Wewenang PT. Samsung Electronics Indonesia Tbk.

Sebelum tahun 1997, Samsung lebih dikenal dengan reputasinya sebagai perusahan pembuat peralatan elektronik dengan produk-produk low-end. Perusahaan tersebut hanya dikenal sebagai imitator, bukan innovator karena memang tidak melakukan inosai-inovasi produk pada saat itu. Produk-produk kompetitif berdasar pada low cost yang direfleksikan dengan tenaga kerja yang murah. Samsung belum mempunyai brand value dan belum memiliki pasar internasional. Strategi yang dilakukannya pada saat itu adalah cost/ price leadership.

Ketika terjadi krisis ekonomi di Asia, Samsung mengalami kerugian yang besar, namun dia dapat merespon dengan sangat baik. Ia mengembangkan turnaround strategy, meskipun masih membawa kebudayaan tua Korea Inc yang tidak fleksibel. Samsung memperbaiki kualitas dan melakukan inovasi-inovasi produk.

Samsung berfokus pada pasar-pasar tertentu, ia memilih fokus pada pasar dengan permintaan terbesar, pasar Amerika yang perkembangannya tinggi, juga pada pasar yang pertumbuhannya cepat, yaitu China.

Yun Jong Yong, CEO Samsung, menggunakan cara tradisional untuk memperbaiki keadaan ekonomi Samsung pada saat itu. Ia memotong 30% biaya dalam 5 bulan. Untuk itu ia memberhentikan 30.000 dari 70.000 karyawan. Dan Juga membuang unit-unit yang tidak bermanfaat. Prestasi terbesar Yun adalah perubahan ke arah corporate culture.

Samsung kemudian berkembang menjadi perusahaan berskala internasional. Dimulai dari menyewa staf yang berpendidikan Amerika atau berpengalaman secara signifikan di USA. Tiga warga yang bukan berasal dari Korea Selatan menjadi anggota komisi direktur. Warga asing memiliki 60% saham dari grup. Perusahaan sekarang menghasilkan 70% dari pendapatannya di luar Korea Selatan, manufaktur di 14 negara, termasuk China dan Meksiko.

Samsung juga mengadakan partnership dengan American. Pada awal tahun 1997, Samsung hampir tidak berbisnis mobile phones di luar Korea Selatan, tapi kemudian setelah mengadakan partnership, Samsung memperoleh pesanan 1.8 juta handsets senilai $600 juta dari Sprint PCS Group. Reputasi Samsung sekarang adalah high-end mobile handsets dan berkembang sebagai supplier pada industri ini.

Setelah mengadakan partnership dengan beberapa perusahaan ternama seperti Best Buy, Radio Shack, dan Circuit City, Samsung lebih sukses dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2001 Samsung menjual produk-produk senilai $500, dan menargetkan penjualan $1 miliyar di tahun 2002. penjualan terbaiknya adalah DVD/VCR player dan mobile phone dan juga PDA.

Salah satu kunci sukses Samsung terletak pada desain. Teknologi dan desain pada Samsung sangat baik. Samsung memiliki 300 desainer bertalenta di Seoul dan empat kamtor desain di USA, Eropa, dan Jepang. Penekanan produknya adalah pada gaya, best practice, simple, dan respon yang cepat pada perubahan-perubahan pasar.


 
  1. Divisi Radiator (Thermal System Division)Pada divisi ini dikhususkan untuk mempoduksi radiator seperti pada mobil, motor, maupun mesin-mesin khusus untuk produksi. Tujuannya jelas, yaitu untuk menyuplai barang jadi berupa Radiator yang nantinya akan diteruskan kepada para customernya.
  2. Divisi Filter (Filtration Division)Untuk Divisi Filter, diarahkan pada produksi peralatan untuk filter, baik itu filter udara maupun air. Dengan sistem alur produksi yang bertahap, maka setiap proses produksi yang berjalan akan menghasilkan filter yang berkualitas tentunya. Dan pada divisi filter ini memiliki tujuan yang hampir sama dengan Divisi Radiator, selain itu juga berhadapan langsung dengan customer satisfaction akan hasil dari barang jadinya, yaitu filter.
  3. Divisi Penjualan & Pemasaran (Sales & Marketing Division)Pada setiap perusahaan, sangat diwajibkan untuk memiliki divisi ini, hal itu dikarenakan barang yang sudah diproduksi harus dijual agar mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Nah proses penjualan ini membutuhkan tim sales dan marketing untuk mencari pelanggan/customer yang berminat. Selain itu pada divisi ini juga memungkinkan terjadi proses negosiasi dengan pelanggan/customer.
  4. Divisi Keuangan, Akuntansi & Administrasi (Finance, Acounting & Administration Division)Manajemen keuangan baik itu pemasukan maupun pengeluaran sangatlah berarti pada divisi ini. Pada divisi ini terjadi proses rekam jejak terhadap keuangan perusahaan, yang artinya setiap kegiatan yang melibatkan keuangan perusahaan, maka akan melibatkan divisi ini. Sehingga pengaturan barang masuk dan keluar harus memiliki perizinan dan form/bukti, agar mudah dilacak.
  5. Divisi Sumber Daya Manusia (Human Resource Division)Divisi ini memiliki peran penting dalam memegang sumber daya manusia yang bekerja, sudah bekerja, maupun setelah bekerja pada perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan wewenangnya sebagai penetapan langsung aturan-aturan dan atribut pada perusahaan, sehingga sangat dimungkinkan setiap karyawan yang berada langsung dibawah manajemen lini langsung terhubung dengan divisi ini. Selain itu divisi ini bertanggung jawab penuh pada ketertiban dan upah karyawan-karyawan tersebut.
  6. Divisi Teknik dan Pengembangan Produk (Technique & Product Development Division)Agar barang produksi dapat bersaing dengan pasar, maka akan dibutuhkan perbaruan dan peningkatan pada barang produksi yang selanjutnya, untuk itu divisi inilah yang memegang peran tersebut. Peningkatan kualitas dan efisiensi selama proses produksipun menjadi bagian dari divisi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar